Pertukaran Data Pestisida Biji Kakao Pada Kerjasama Bilateral Malaysia-Indonesia
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kegiatan - Dibaca: 1072 kali
Pada Sidang Ke 8 Sub Working Group On Cocoa Kerjasama Bilateral Komoditi Indonesia-Malaysia, PPMB menyampaikan hasil uji residu pestisida biji kakao. Disampaikan bahwa pengujian dilakukan pada 132 sample biji kakao dari 11 propinsi di Indonesia dengan hasil keseluruhan sample tidak mengandung residu carbaryl dan amethrine sementara 6% biji kakao mengandung 2,4 D pada level dibawah persyaratan MRLs yaitu 0.01 ppm.
Malaysian Cocoa Board (MCB) menyampaikan bahwa dari hasil uji 12 sample biji kakao dan kakao nibs dengan metode Quechers multiresidue tidak terdeteksi 2,4-D Amine. Diinformasikan juga bahwa Malaysia melakukan monitoring pestisida pada 88 sample biji kakao dengan analisa organophosphoros (34 active ingredients), organochlorine (17 active ingredients) dan phyrethroid (13 active ingredients). Ditemukan tidak terdeteksi residu organochlorine dan phyrethroid sementara sebagaian sample terdeteksi positif chlorpyrifos pada kisaran 0.01-0.02 ppm.
Pokok bahasan lain dalam pertemuan ini diantaranya proposal MRA SNI kakao bubuk oleh Malaysia, persyaratan Bea Keluar Biji Kakao, persyaratan phytosanitary, upaya peningkatan capacity building, kerjasama pembibitan, evaluasi klonal, pemberantasan hama dan kunjungan teknis.
Sidang ke 8 Sub Working Group on Cocoa pada kerjasama komoditi Kakao Bilateral Malaysia-Indonesia dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2011 di Kuching Malaysia. Perwakilan Indonesia dihadiri dari PPMB Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Puslitkoka Jember. Hasil Pertemuan ini selanjutnya dibahas pada Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi pada tanggal 12 Mei 2011 dan ditandatangani oleh Menteri pada Pertemuan Tingkat Menteri tanggal 13 Mei 2011. Selain Kakao kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia juga membahas komoditi lada, palm oil dan jathropa.